Ponorogo, 14 Mei 2025 – RSU Muslimat Ponorogo resmi melaksanakan seremoni Topping Off untuk pembangunan gedung barunya yang menjulang setinggi tujuh lantai. Gedung yang diberi nama "KH. Abdurrahman Wahid" ini merupakan bagian dari visi besar RSU Muslimat Ponorogo dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Acara ini berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Jawa Timur, Bupati Ponorogo beserta jajarannya, Direktur RSU Muslimat Ponorogo, Pengurus PCNU dan PC Muslimat NU Ponorogo, serta Rois Syuriah PBNU. Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan fasilitas kesehatan yang modern dan berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Direktur RSU Muslimat Ponorogo menyampaikan bahwa pembangunan gedung “KH. Abdurrahman Wahid” merupakan bentuk nyata komitmen rumah sakit untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna. Gedung ini dirancang untuk menghadirkan layanan unggulan dengan fasilitas yang lebih lengkap, modern, serta aksesibilitas yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat.
dr. Andi Nurdiana, menyebut bahwa pembangunan ini diharapkan selesai dan mulai operasional pada Desember 2025, sekaligus menjadi persembahan menjelang 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Direktur RSU Muslimat Ponorogo, menyampaikan bahwa pembangunan Gedung Gus Dur ini merupakan bagian dari upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa pembangunan fasilitas ini selaras dengan program strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur seperti Nawa Bhakti Satya dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), khususnya di sektor kesehatan. Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan ini merupakan bentuk nyata pemerataan akses layanan kesehatan yang berkualitas di daerah.
Dengan terlaksananya kegiatan topping off ini, RSU Muslimat Ponorogo semakin meneguhkan posisinya sebagai rumah sakit yang tidak hanya unggul secara fasilitas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dan kemanusiaan dalam setiap langkahnya.
Ponorogo, 14 Mei 2025 – RSU Muslimat Ponorogo resmi melaksanakan seremoni Topping Off untuk pembangunan gedung barunya yang menjulang setinggi tujuh lantai. Gedung yang diberi nama "KH. Abdurrahman Wahid" ini merupakan bagian dari visi besar RSU Muslimat Ponorogo dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Acara ini berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Jawa Timur, Bupati Ponorogo beserta jajarannya, Direktur RSU Muslimat Ponorogo, Pengurus PCNU dan PC Muslimat NU Ponorogo, serta Rois Syuriah PBNU. Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan fasilitas kesehatan yang modern dan berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Direktur RSU Muslimat Ponorogo menyampaikan bahwa pembangunan gedung “KH. Abdurrahman Wahid” merupakan bentuk nyata komitmen rumah sakit untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna. Gedung ini dirancang untuk menghadirkan layanan unggulan dengan fasilitas yang lebih lengkap, modern, serta aksesibilitas yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat.
dr. Andi Nurdiana, menyebut bahwa pembangunan ini diharapkan selesai dan mulai operasional pada Desember 2025, sekaligus menjadi persembahan menjelang 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Direktur RSU Muslimat Ponorogo, menyampaikan bahwa pembangunan Gedung Gus Dur ini merupakan bagian dari upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa pembangunan fasilitas ini selaras dengan program strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur seperti Nawa Bhakti Satya dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), khususnya di sektor kesehatan. Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan ini merupakan bentuk nyata pemerataan akses layanan kesehatan yang berkualitas di daerah.
Dengan terlaksananya kegiatan topping off ini, RSU Muslimat Ponorogo semakin meneguhkan posisinya sebagai rumah sakit yang tidak hanya unggul secara fasilitas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dan kemanusiaan dalam setiap langkahnya.